![]() |
Hidup diantara dua dunia
Realitas faktual penuh kebencian
Membongkar
kedok kepalsuan
Sedang realitas fiksi berisi hayalan berkembang
Tentang negaraku yang jaya
Sedang realitas fiksi berisi hayalan berkembang
Tentang negaraku yang jaya
Faktanya semakin tinggi
tahta
Semakin
tinggi pula janji yang tak terjamah
Dideretan kursi hijau bertopengkan jas dan dasi
Menjerat
kehidupan yang layak Entah tertindas atau terzalimi
Kendati egolah yang berkuasa
Harta dan
uang mengalhkan hukum yang tak bernyawa
Pergulatan intens diantara jiwa mereka Mereka yang bekerja lalu mereka pula yang makan ampas
Haruskah begitu nestapa?
Bahkan guratan senyum tak tergores diwajah mereka
Sedang nyanyian tangis bergema setiap harinya
Haruskah begitu nestapa?
Bahkan guratan senyum tak tergores diwajah mereka
Sedang nyanyian tangis bergema setiap harinya
Kau
Kau
menoleh pun tidak
Bahkan kau tak pantas kusebut sebagai tikus berdasi
Hei jangan hanya pamer hiasan dan logo dibajumu
Itu
tak akan membuat mereka kenyang
Komentar
Posting Komentar