Langsung ke konten utama

puisi penulis jalanan



Kuli tinta
Karya. Nova Anggraini

Bercumbu dengan tinta
Bernafas untuk membaca
Begitu keras dan juga pilu
Langkahnya bagai tak bernyawa
Tulisannya pun nyaris tak berharga

Disudut jalanan setapak tak berarah
Bersudut siku bertarung dengan waktu
Kritis namun ia tidak apatis
Demonstrasi tapi dengan diksi
Berjuang dengan ekspresi
Berlogika namun tak dramatis

Penulis jalanan itu
Gugur dalam aktivis
Jika harus bertengkar memenuhi kota
Sungguh ironis nasip penulis
Tenggelam dalam kepasrahan
Tewas dengan secarik kertas berjuta petisi


senin, 8 juli
malam itu diatas aspal kota

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pawai Tolak Plastik Sekali Pakai Mentri Susi Hadir Ditemani "MONSTER PLASTIK"

“Ayo semua ikut pawai bersama saya, kita kampanyekan tolak plastik sekali pakai, yang buang plastik sembarangan melanggar HAM,” teriak menteri Susi melalui pengeras suara. “Ayo semua ikut pawai bersama saya, kita kampanyekan tolak plastik sekali pakai, yang buang plastik sembarangan melanggar HAM,” teriak menteri Susi melalui pengeras suara. LOGIKASASTRA.BLOGSPOT.COM  aksi pawai tolak penggunaan plastik sekali pakai diramaikan ratusan orang berkumpul di Bundaran HI berjalan menuju Taman Aspirasi Monumen Nasional (MONAS), minggu (21/7/2019) pagi. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hadir dilokasi dan memimpin pawai “Ayo semua ikut pawai bersama saya, kita kampanyekan tolak plastik sekali pakai, yang buang plastik sembarangan melanggar HAM,” teriak menteri Susi melalui pengeras suara. karena sampah plastik benar benar telah mengancam lingkungan. Pawai bebas plastik ini akan menjadi aksi terbesar di Indonesia untuk menolak plastik sekali pakai. K...

Suku anak dalam Jambi -puisi

Orang rimba Karya nova anggraini Jauh dari hingar bingar zaman Terasingkan dari media Matanya buta untuk membaca Tapi tidak dengan merasa Jauh dibelantara menyatu dengan alam Berburu dan meramu Kaki telanjang tak beralas Kumuh dan beratap tikai Berlumur darah tak segan menjadi keseharian Perjuangan panjang bertaruh nyawa Digusur ditanah leluhur Berpijak rerumputan menyayat luka Tulang belulang bermandi keringat Kami menuntut keadilan dalam radar kota Namun apalah daya jika tidak dipandang Serpihan kecil yang terbuang Tanpa rimba kami bukan orang rimba

Aku si bodoh- i'm stupid

Aku sibodoh Karya. Nova anggraini Carut marut kehidupan silih berganti Bising hinaan menjatuhkan harga diri Cibiran memang hakmu Sedang aku sibodoh itu Berjuta lembar baru tengah menanti Ribuan catatan harapan minta diperjuangkan Tapi ego ku masih saja menggebu tentang sang ilahi Merasa terbuang dari kehidupan yang kelam Keringat bersimbah darah dimasa lalu Kaki tak beralas menyusuri imajinasi Dengan fakta dan opini tentang keikhlasan Amarah mencekam jiwa Disudut waktu kumenanti harapan Harapan menjadi aku Aku si hebat itu Jl. Kembar lestari 9 agustus 10.05WIB